Kehidupan kebudayaan Peninggalan-peninggalan kebudayaan masyarakat singhosari banyak yang sampai ke tangan kita, seperti kitab-kitab kesusastraan (paraton dan negarakertagama), candi-candi (candi jago, candi singhosari, dll.), arca-arca (arca kertanegara, arca ken arok, ken deder, dll.) dan sebagainya. candi jago sebagai makam wisnuwardhana menarik perhatian kita, sebabnya, candi ini berbeda dengan candi-candi yang dibangun sebelumnya. kaki pada candi jago ini bertingkat yang tersusun secara berundak-undak. tubuh candinya terletak dibagian belakang kaki candi, yang menunjukan timbulnya kembali unsur-unsur indonesia jaman kumo. relief-reliefnya merupakan pahatan datar, gambar-gambar orangnya menyerupai wayang kulit Bali sekarang, dan tokoh-tokohnya diikuti oleh penakawan, seperti bujang pelawak. hal ini menunjukan bahwa masyarakan singhosari berusaha mempertahankan unsur-unsur kebudayaan nenek moyangnya.

* KERAJAAN BALI

SUMBER SEJARAH...

Adanya kerajaan bali diperoleh dari prasasti dan berita cina. prasasti yang ditemukan di bali berangka tahun 804 saka (882M). Isinya, menyebutkan tentang pemberian izin kepada para bhiksu(pendeta budha) dalam pembuatan tempat pertapaan di bukit cintamani. prasasti lain yang ditemukan berangka tahun 818 saka, kayak customer service XL he...he...he... .;(896 M), Isinya tentang pembuatan tempat pertapaan. dari ke dua prasasti tersebut diketahui bahwa pada sekitar abad ke-8 masehi telah datang para pendeta Budha untuk menetap di bali dan mendirikan tempat pertapaan.

Dalam prasasti sanur yang berangka tahun 836 saka (914 M) menggunakan bahasa sansekerta dan huruf bali kuno, isinya tentang seorang raja bernama Sri Khaesari Warmadewa yang memerintah di Singhadwala. Berita lain tentang kerajaan di Bali di peroleh dari cina dari abad ke-7 yang menyebutkan bahwa di sebelah timur Ho-ling(jawa) Terdapat kerajaan Dwa-pa-tan(Bali). disebutkanya bahwa adat istiadat rakyatnya hampir sama dengan rakyat Ho-ling. jika menulis telah menggunakan daun lontar. Mayat orang yang meninggal dihias, diberi wangi-wangian. dan kepala mulutnya dimasukan emas, lalu dibakar (ngaben). pembakaran mayat ini merupakan adat kebiasaan pemeluk Hindu. dengan demikian di BALI telah berkembang agama Hindu dan Budha dalam abad ke-7 Masehi.


RAJA-RAJA yang Memerintah

Dari prasarti-prasasti yang ditemukan dapat diketahui bahwa di Bali telah berdiri Dinasti warmadewa. sejak tahun 915 setelah Raja Sri Khaesari Warmadewa yang memerintah di Bali adalah raja ugra sema. raja Bali berikutnya adalah haji tabanendra warmadewa. ia memerintah bersama permaisurinya bernama sang ratu luhur sri subhadrika dharmadewi(955-967 M) Ia kemudian digantikan oleh jayasingha warmadewa (960-975 M). Pada masa pemerintahanya ia membangun tempat pemandian di desa Manukraya pada tahun 960 Masehi yang diberi nama Tirtha Empul (dekat dengan istana Tampaksiring sekarang)
pada tahun 983 yang berkuasa di Bali adalah sri maharaja sri wijaya mahadewa. pada tahun 989 Bali diperintah oleh raja udayana yang bergelar Dhaarmadayana Warmadewa. raja ini menikah dengan Mahendrata, cucu Mpu sindok dari putrinya sri makuta wangsawardhani dari dinasti Isana (jawa timur)

0 komentar:

Posting Komentar