BAGIAN-BAGIAN Catur Warna untuk dapat mejadi manusia yang baik, hendaknya selalu mengadakan kerjasama yang harmonis dengan sesama makhluk ciptaanya. manusia itu harus selalu merealisasikan ajaran TAT TWAM ASI dalam kehidupan ini. ida sang hyang widhi wasa yang bersifat maha karya, maha ada, maha kekal, tanpa awal, dan akhir yang sering disebut WIYAPI-WIYAPAKA NIRWIKARA. yang berarti meresap, mengatasi, berada disegala tempat. saktinya tuhan yang paling utama adalah mencipta, memelihara, dan melebur segala alam semesta ini beserta segala isinya. manusia adalah ciptaan tuhan, percikan tuhan yang ada dalam tubuh manusia disebut atman atau jiwatman. di dalam kitab upanisad disebut Brahman Atman Aikyam yang artinya Brahman dengan manusia adalah tunggal adanya. kitab candogya upanisad menyebutkan Tat Twam Asi. kata tat berarti itu atau dia, Twam berarti engkau, dan Asi berarti adalah atau engkau juga. jadi, tat twam asi berarti dia atau itu adalah engkau juga. Didalam filsapat hindu, dijelaskan bahwa tat twam asi adalah ajaran kesusilaan yang tanpa batas, yang identik dengan prikemanusiaan pancasila. konsepsi sila perikemanusiaan dalam pancasila bila kita cermati secara sungguh-sungguh merupakan realisasi ajaran tat twam asi yang terdapat dalam kitab suci weda. dengan demikian, dapat dijatakan mengerti dan memahami, serta mengamalkan dan melaksanakan pancasila berarti telah melaksanakan ajaran weda. karena maksud yang terkandung didalam ajaran tat twam asi '' ia adalah kamu, saya adalah kamu, dan semua makhluk adalah sama'' sehingga bila kita menolong orang lain berarti kita menolong diri sendiri. Disini ia dapat melaksanakan tugasnya dengan rasa cinta dan keikhlasan sesuai dengan ajaran agama Hindu.

CATUR ASRAMA

Pengertian catur asrama: catur asrama berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari kata catur dan asrama. catur berarti empat dan asrama berarti tempat atau lapangan kerohanian. kata asrama sering juga dikaitkan dengan jenjang kehidupan, jenjang kehidupan itu berdasarkan atas tatanan rohani, waktu, umur dan sifat prilaku manusia.

0 komentar:

Posting Komentar